sebutkan perbandingan kehidupan politik dari kerajaan denmak dan kerajaan Banten?
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XI SMA Program IPS
Kategori: Perkembangan Islam di Indonesia
Kata kunci: Politik, Banten, Demak
Pembahasan:
Kehidupan Politik Kerajaan Banten
Kerajaan Banten berlokasi di kota Banten. Saat Kerajaan Demak mengalami kekacauan maka kerajaan Banten melepaskan diri dari kekuasaan Demak.Berikut raja yang memerintah di Kerajaan Banten:
a) Fatahillah
Fatahillah adalah raja pertama yang wafat tahun 1570 Masehi dan dimakamkann di Gunung Jati (Cirebon)
b) Hasanuddin
Wilayah kekuasaan Raja Hasanuddin sampai ke Selat Sunda. Sultan Hasanuddin adalah seorang panglima tentara Demak yang pernah diutus oleh Sultan Trenggana menguasai bandarbandar di Jawa Barat. Tahun 1511 Portugis berhasil menguasai Malaka. Karena hal ini maka para pedagang muslim memindahkan jalur perdagangannya lewat Selat Sunda. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan. Hasanuddin memperluas kekuasaan Banten ke daerah penghasil lada, Lampung di Sumatra Selatan. Lampung telah memiliki hubungan dengan Jawa Barat sejak dahulu. Hasanuddin telah meletakkan dasar-dasar bagi kemakmuran Banten sebagai pelabuhan lada. Beliau wafat tahun 1570 Masehi.
c) Maulana Yusuf
Pada masa pemerintahan Maulana Yusuf, Kerajaan Banten berhasil menaklukkan dan menguasai Kerajaan Pajajaran (Hindu) pada tahun 1579. Akibatnya pendukung setia Kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman, yaitu daerah Banten Selatan. Untuk sekarang mereka disebut dengan Suku Badui. Setelah Pajajaran ditaklukkan, kalangan bangsawan Sunda memeluk agama Islam. Maulana Yusuf wafat tahun 1580 Masehi
d) Maulana Muhammad
Maulana Muhammad mendapat gelar Kanjeng Ratu Banten. Pada akhirmasa pemerintahannya, Maulana Muhammad menyerang Kesultanan Palembang. Maulana Muhammad wafat tahun 1596 Masehi ketika bertempur melawan Palembang.
e) Abdulmufakir
Beliau wafat tahun 1651 Masehi. Pada masa ini pedagang Belanda mulai masuk di bawah pimpinan Cournelis de Houtman.
f) Sultan Ageng Tirtayasa
Kerajaan Banten mengalami puncak keemasan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau seorang sultan yang gagah perkasa dengan menentang tindakan Belanda yang ingin menguasai seluruh perdagangan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa gagal dalam usaha untuk mengalahkan VOC yang dibentuk orang-orang Belanda yang telah menguasai pelabuhan Jayakarta.
g) Sultan Abdulkahar (sultan haji)
Kerajaan Banten mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Sultan Haji karena banyak dipengaruhi oleh Belanda.
Kehidupan Politik Kerajaan Demak
Kerajaan Demak berada di kota Demak Provinsi Jawa Tengah. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1478 Masehi. Berikut raja yang memerintah di kerajaan Demak ialah sebagai berikut:
a) Raden Patah.
Dengan bantuan beberapa daerah yang telah memeluk Islam, misalnya Jepara, Tuban, dan Gresik, Raden Patah berhasil mendirikan Kerajaan Demak pada tahun 1475 Masehi. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Jadi beliaulah pendiri Kerajaan Demak. Berdasarkan keterangan dari Babad Tanah Jawa, Raden Patah yakni putra dari Brawijaya V (Raja Majapahit terakhir) dengan putri Champa. Raden Patah semula diangkat menjadi Bupati oleh Kerajaan Majapahit di Bintoro Demak dengan gelar Sultan Alam Akhbar al Fatah. Dalam upaya mengembangkan kekuasaan dan menguasai perdagangan nasional dan internasional maka pada 1513 Demak melancarkan serangan ke Malaka di bawah pimpinan Dipati Unus (Pangeran Sabrang Lor). Akan tetapi serangan tersebut gagal. Kerajaan Demak menempatkan para wali di lingkungan kerajaan sebagai pendamping, dan sekaligus sebagai penasihat raja.
b) Pati Unus/ Dipati Unus
Beliau merupakan putera dari Raden Patah yang bergelar Pangeran Sabrang Lor. Disebut Sabrang Lor karena dia pernah menyerang kerajaan Malaka yang berada di sebelah utara/ lor. Pati Unus wafat pada tahun 1521 Masehi. Pati Unus meninggal tanpa memiliki putra, Sultan Trenggono
Beliau memerintah Kerajaan Demak dari tahun 1521 hingga tahun 1546 Masehi. Pada masa ini Kerajaan Demak mengalami puncak kejayaan. Wilayah kerajaan Demak semakin luas meliputi Jawa Barat (Banten, Jayakarta, dan Cirebon), Jawa Tengah, dan Jawa Timur.