B. Indonesia

Pertanyaan

buatlah teks anekdot secara singkat

2 Jawaban

  • Anggota DPR dan Burung Beo

    Dalam sebuah sesi istrahat, seorang anggota DPR terlihat sedang duduk bersantai dengan temannya sesama anggota DPR. Untuk mengisi waktu, seorang anggota DPR pun membuka memulai percakapan.
    Anggota DPR 1: "Saya punya burung beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung beo tadi bisa menirukannya dengan sangat baik,  satu bahasa Inggris dan lainnya bahasa Belanda. Jadi kalau kaki kanannya ditarik, burung beo  akan bicara bahasa Inggris dan kalau kaki kirinya yang ditarik burung beo akan bicara bahasa Belanda, hebatkan!"
    Anggota DPR 2: "Wah, hebat banget!"
    "Bagaimana jika kedua kakinya ditarik?" Tanya anggota DPR 1
    "Wah pasti burung beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!" Jawab anggota DPR 2
    "Salah"
    "Oh mungkin dua bahasa tadi saling bercampur aduk!"
    "Salah"
    "Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Belanda"
    "Salah"
    "Loh, jadi gimana dong?"
    "Yang jelas kalau dua kakinya ditarik burung beonya pasti jatuh dari sarangnya, dasar bego!"
    "Eh jangan ngeledek yah, gini gini gua juga anggota DPR sama seperti kamu, masa lu bilang bego!"
    "DPR bego, DPR bego, DPR bego!" Suara burung beo terdengar berulang-ulang.

  • Kereta dan Tukang Kupat Tahu

    Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

    Tetapi kebetulan hari itu, dagangannya sudah habis. Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Sesuah pembeli terakhir itu selesai, tukang kupat tahu itu membersihkan piringnya yang berwarna merah lalu mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan.

    Kebetulan lagi, saat itu ada kereta yang melintas. Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Sangkanya ada hal darurat yang membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping tukang kupat tahu tadi.

    Masinis: “Ada apa, pak?”

    Tukang Kupat Tahu: “Gak ada apa-apa, pak, tinggal bumbunya saja.”

    Seketika itu Masinis turun lalu memukuli tukang kupat tahu.



Pertanyaan Lainnya