apa yang dimaksud dengan penyimpangan semu hukum mendel? jelaskan dengan contoh
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Penyimpangan semu hukum Mendel merupakan peristiwa persilangan makhluk hidup yang ditandai dengan berubahnya perbandingan fenotipe hukum Mendel. Penyimpangan semu terjadi karena ada 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi dalam memberi fenotipe individu. Penyimpangan semu memberi perbandingan fenotipe berlainan, tapi masih mengikuti hukum dasar perbandingan genotipe hukum Mendel. Contoh persitiwa seperti epistasi-hipostasis, atavisme, polimeri, kriptomeri, dan gen komplementer.
Pembahasan
Penyimpangan hukum Mendel ditandai dengan berubahnya perbandingan fenotipe keturunan sehingga tidak sesuai dengan dasar dihibrid menurut hukum Mendel. Meskipun tampak berbeda sebenarnya rasio fenotif yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotip hukum mendel semula.
Penyimpangan semu hukum Mendel yaitu terjadinya suatu kerja sama berbagai sifat yang memberikan fenotipe berlainan, tapi masih mengikuti hukum-hukum perbandingan genotipe dari Mendel. Penyimpangan ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih yang saling mempengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu individu.
Peristiwa saling mempengaruhi antara 2 pasang gen atau lebih disebut interaksi gen. Selain interaksi gen, penyimpangan semu juga dapat terjadi karena interaksi antar alel. Contoh perstiwanya seperti kodominan, dominasi tak sempurna, alel ganda, dan alel letal.
Pelajari lebih lanjut tentag kodominan di: https://brainly.co.id/tugas/9475039.
Penyimpangan semu akibat interaksi gen ada lima macam, yaitu:
1. Kriptomeri
- Kriptomeri adalah gen dominan yang tidak menampakkan pengaruhnya jika berdiri sendiri tanpa pengaruh gen dominan lain.
- Kriptomeri memiliki ciri khas yaitu ada karakter baru muncul bila ada 2 gen dominan bukan alel berada bersama.
- Contoh: persilangan bunga Linaria maroccana berwarna merah (AAbb) dengan bunga putih (aaBB) menghasilkan keturunan F2 = ungu: merah: putih = 9 : 3 : 4.
Pelajari lebih lanjut tentang kriptomeri di: https://brainly.co.id/tugas/20869344.
2. Polimeri
- Polimeri merupakan persilangan heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme.
- Polimeri memiliki ciri-ciri makin banyak gen dominan, maka sifat karakternya makin kuat.
- Contoh: persilangan gandum berbiji merah dengan berbiji putih menghasilkan keturunan F2 = merah: putih = 15:1.
3. Komplementer
- Gen-gen komplementer merupakan interaksi antara gen-gen dominan yang berbeda, sehingga saling melengkapi.
- Jika kedua gen tersebut terdapat bersama-sama dalam genotip, maka akan saling membantu dalam menentukan fenotip.
- Jika salah satu gen tidak ada, maka pemunculan fenotip menjadi terhalang.
- Contoh pada perkawinan bunga Lathyrus odoratus yang mempunyai dua gen saling berinteraksi dalam memunculkan pigmen. Perkawinan tersbeut menghasilkan perbadingan fenotipe 9 : 7.
Pelajari lebih lanjut tentang contoh persilangan komplementer di: https://brainly.co.id/tugas/20876913.
4. Atavisme
- Pada interaksi gen ini, alel-alel dari gen yang berbeda dapat berinteraksi atau saling memengaruhi dalam memunculkan sifat fenotip.
- Pada perkawinan ayam berpial rose dengan ayam berpial pea menghasilkan keturunan F1 yang tidak menyerupai induk. Pada keturunan F2 dihasilkan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 dan muncul dua sifat baru, pial sumpel (walnut) dan pial belah (single).
5. Epistasi dan hipostasi
- Epistasis adalah sepasang gen yang menutupi atau mengalahkan ekspresi gen lain yang terletak pada lokus berbeda.
- Hipostasis adalah gen yang tertutupi oleh sebuah atau sepasang gen lain yang terletak pada lokus berbeda.
- Gen yang menutupi disebut epistasis, dan yang ditutupi disebut hipostasis.
- Contoh: persilangan gandum berkulit hitam (HHkk) dengan berkulit kuning (hhKK) menghasilkan keturunan F2 = hitam: kuning: putih = 12: 3: 1.
Pelajari lebih lanjut tentang persilangan epistasis di: https://brainly.co.id/tugas/21454070.
Detil jawaban
Kelas: 3 SMA
Mapel: Biologi
Bab: Pola Hereditas
Kode: 12.4.5
Kata kunci: penyimpangan semu hukum Mendel, kriptomeri, atavisme, epistasis-hipostasis, komplementer, kriptomeri